Pernah mendengar kata anime? Ya, sebutan untuk gambar bergerak atau animasi berasal dari Jepang yang telah menyebar luas ke seluruh dunia, khususnya negara Indonesia. Kartun seperti Naruto, Doraemon, Detective Conan, dan judul anime lainnya telah menghiasi layar kaca Indonesia sudah sejak lama. Ada beberapa stasiun televisi yang menayangkan anime-anime terkenal karena kualitas cerita, visual, dan memiliki banyak peminat. Ditayangkan pada pagi, siang, maupun malam hari. Anime memperlihatkan suatu hal yang berasal dari khayalan menjadi sesuatu yang “nyata” ke dalam sebuah gambar bergerak yang dapat disukai oleh semua umur, khususnya anak-anak dan remaja. Untuk menciptakan hal yang “nyata” tersebut, perlu kerja keras untuk menciptakannya. Proses pembuatan sebuah anime membutuhkan waktu yang banyak, bisa memakan waktu bertahun-tahun walaupun melibatkan banyak orang. Tergantung pada durasi penayangan atau tingkat “hidup” pada kualitas visualnya. Menciptakan sebuah jalan cerita yang unik dan berbeda menjadi alasan lain dalam pembuatan yang memerlukan waktu yang banyak. Biaya dalam pembuatannya pun tidak sedikit. Namun jika kualitas anime itu baik, maka biaya tersebut bisa kembali. Anime memiliki pendukung dalam hal menarik keuntungan dari para peminatnya, yaitu melalu penjualan CD/DVD yang berisi rangkaian episode yang telah tayang di televisi dan benda-benda khas anime tersebut. Biaya yang telah dipakai dalam pembuatan anime tersebut dapat kembali dalam jumlah yang lebih besar jika benda-benda tersebut terjual dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, anime begitu diminati banyak anak-anak dan remaja. Daya tarik anime begitu kuat karena memiliki kemiripan dalam visual dan jalan cerita yang selalu dikhayalkan oleh kebanyakan anak-anak dan remaja. Mereka yang terlalu asyik menonton anime di televisi ataupun media elektronik lainnya, menyebabkan mereka menghiraukan hal lain, salah satunya “belajar”. Para orang dewasa disekitarnya khawatir dengan tingkah mereka yang asyik menonton di saat waktu tertentu, bahkan setiap waktu. Dan menilai bahwa anime memiliki hal yang tidak baik bagi yang menonton. Jika anime memiliki dampak negatif, maka munculah dampak positif bagi mereka yang mengambil hal bermanfaat dari tontonan tersebut.
Beberapa dampak positif dari anime dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Dapat mempelajari bahasa Jepang
Jepang adalah negara tempat begitu banyak anime lahir. Bahasa komunikasi dalam anime tersebut tentunya bahasa Jepang. Jika menonton anime dalam jangka waktu yang lama, telinga kita terbiasa mendengarkan kosakata-kosakata bahasa Jepang dan menimbulkan rasa penasaran dalam arti dan maksud cerita tersebut. Dan disitulah minat mempelajari bahasa Jepang pun muncul. Apabila ada kata-kata bahasa Jepang yang kita ketahui artinya, maka menonton anime semakin menyenangkan dan dapat diterapkan di dalam dunia pendidikan.
2. Minat menggambar semakin besar
Anime berasal dari gambar buatan tangan yang diproses sedemikian rupa menjadi gambar bergerak yang terkesan “hidup”. Jika mereka yang memiliki hobi menggambar, maka anime bisa menjadi objek yang bermanfaat. Karena kualitas objeknya memerlukan detail-detail yang membuat gambar menjadi “hidup”.
3. Menerapkan perilaku positif yang ada dalam jalan cerita anime
Hampir semua anime diadaptasi dari kehidupan nyata manusia. Salah satunya bertemakan persahabatan. Jalan cerita yang penuh perjuangan dan air mata hanya untuk melindungi sebuah persahabatan adalah hal yang sulit ditemukan dalam dunia nyata. Maka hal itu yang memotivasi penonton bahwa persahabatan itu penting dan perlu pengorbanan untuk menjaganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar